Para Mantan Konsumtor Miras Pawai Menolak Miras Merajalelah Di Kabupaten Deiyai
 |
| Masyarakta deiyai pawai penolokan penjualan minuman keras di kabupaten deiyai(Foto/ Mando Mote) |
Berita ini diambil dari media sosial facebook milik Mando Mote pada hari Jumat tanggal 11 Mei 2016 yang diblikasikan pada hari kamis 05/05/2016.
Menurut Kepala terminal Pilemon Adii menyatakan kami benar menolak dan tidak mengijinkan terjadi transaksi miras dan konsumsi sebab miras jelas menghabiskan nyawa manusia. Saat ini jelas orang asli papua mati banyak dimana-mana.
Lanjut Pilemon, Jika ada yang menjual belikan Minuman serta minum
minuman keras keras di deiyai, kami tumpas tegas tanpa memandang
kekuarga, agama, marga, kampung.
Tokoh Pemuda Kabupaten Deiyai Mando Mote menyatakan kami pemuda Deiyai menyampaikan terimakasih kepada seluruh pelaku miras yang kini sudah menjadi mantan miras dengan inisiatif serta komitmennya yang sudah sadar serta untuk mendukung Kebijakan Gubernur menolak peredaran dan penjualan miras Di Papua.
Lanjut Mote, Pemerintah Deiyai segera menerjemahkan Peraturan daerah Propinsi Nomor 23 tahun 2013 tentang pelarangan dan peredaran miras. Di deiyai juga perlu ditindaklanjuti dengan sebuah peraturan daerah agar transaksi dan peminum di deiyai tidak ada.
Jika Pemerintahan Deiyai tidak serius menanggapi Perda Propinsi Papua dan komitmen Mantan Peminum Di Deiyai yang sudah pawai pada tanggal 05 Mei 2016 untuk menolak miras terjadi di Deiyai maka secara tidak langsung disitulah pemerintah deiyai tampil sebagai pelaku pemusnah etnis Mee secara khusus dan pada umumnya orang asli Papua.
Dengan Demikian kami Pemuda Deiyai sampaikan kepada pemerintahan Deiyai dan Seluruh lapisan masyarakat mari kita sama-sama kerja keras untuk basmikan Miras dan selamatkan Nyawa Manusia. Ujar Mando Mote.
Antara
Tokoh Pemuda Kabupaten Deiyai Mando Mote menyatakan kami pemuda Deiyai menyampaikan terimakasih kepada seluruh pelaku miras yang kini sudah menjadi mantan miras dengan inisiatif serta komitmennya yang sudah sadar serta untuk mendukung Kebijakan Gubernur menolak peredaran dan penjualan miras Di Papua.
Lanjut Mote, Pemerintah Deiyai segera menerjemahkan Peraturan daerah Propinsi Nomor 23 tahun 2013 tentang pelarangan dan peredaran miras. Di deiyai juga perlu ditindaklanjuti dengan sebuah peraturan daerah agar transaksi dan peminum di deiyai tidak ada.
Jika Pemerintahan Deiyai tidak serius menanggapi Perda Propinsi Papua dan komitmen Mantan Peminum Di Deiyai yang sudah pawai pada tanggal 05 Mei 2016 untuk menolak miras terjadi di Deiyai maka secara tidak langsung disitulah pemerintah deiyai tampil sebagai pelaku pemusnah etnis Mee secara khusus dan pada umumnya orang asli Papua.
Dengan Demikian kami Pemuda Deiyai sampaikan kepada pemerintahan Deiyai dan Seluruh lapisan masyarakat mari kita sama-sama kerja keras untuk basmikan Miras dan selamatkan Nyawa Manusia. Ujar Mando Mote.
Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar