5 Cara Yang Digunakan Kolonial Indonesia Untuk Menghancurkan ”BANGSA” West Papua

ilustrasi: google
Oleh : Christian Medlama
”Membunuh sahabat seperjuangan,menghianati teman-teman sendiri,tidak memiliki iman,tidak memiliki rasa kasihan dan tidak memiliki agama; ke semua hal ini tidak dapat digolongkan sebagai tindakan yang bermoral,namun dapat memberikan kekuatan. (Niccolo Machiavelli)  ‘’IL PRINCIPE’’ atau Michael H. Hart menjulukinya sebagai ‘’Buku pedoman Para diktator’’.

Dalam menggapai suatu kekuasaan tentunya  akan melegalkan segala  macam tidakan yang tidak bermoral,(membunuh,memperkosa,dan segala macam tindakan keji lainnya) untuk dapat berkuasa. Sehingga dalam konteks West Papua, Indonesia telah melakukan tindakan-tindakan yang tidak bermoral tersebut terhadap rakyat West Papua untuk dapat mengusai  West Papua. Yang kemudian  West papua dikuasai/dijajah oleh Indonesia hingga sekarang.
Setelah Indonesia mengkoloni West Papua yang penuh dengan kebohongan dan kecurangan itu, agar tetap terjaga stabilisasi atas klaim wilayah West Papua tersebut . Berikut beberapa cara-cara yang digunakan oleh kolonial Indonesia untuk menghancurkan BANGSA West Papua :
  1. Melupakan budaya
    Sejak West Papua diintegrasikan secara paksa ke dalam pangkuan ibu pertiwi hingga sekarang, Rakyat West Papua terutama generasi penerus sudah semakin lupa akan budayanya  sebagai identitas dan jati diri yang diturunkan oleh nenek moyang orang West Papua kelam ,seperti tarian,buhasa,lagu,perkakas, juga yang lebih penting pandangan dan falsafah hidup orang West Papua.
Salah satu yang mengakibatkan minimnya kesadaran akan budaya  West Papua itu karena kurangnya penerapan budaya-budaya West  Papua melalui pendidikan ,dimana dalam setiap kurikulumnya tidak pernah disertai budaya  orang West Papua, yang diajarkan malah budaya  orang jawa  dan sebagainya. Sehingga disini, Indonesia dengan sengaja memaksakan orang West Papua untuk melupakan budayanya sendiri.  Hingga zaman globalisasi saat ini budaya luar semakin kencang mendominasi dalam segi kehidupan orang West Papua. Yang dimana budaya orang West Papua semakin tersingkirkan akibat arus globalisasi yang masuk.
Budaya adalah jadi diri suatu bangsa, jika budaya orang West Papua semakin tersingkirkan,terlupakan maka Indonesia sudah berhasil menghancurkan kita lewat budaya, apalagi  dibenturkan dengan zaman globalisasi yang semakin kencang membawa budaya luar.
  1. Menghancurkan Sejarah
    Upaya Indonesia untuk menghancurkan sejarah West Papua sebagai suatu BANGSA yang merdeka telah dimulai sejak operasi-operasi militer yang digencarkan sejak dulu,dimana selain membunuh,mengintimidasi,mendiskriminasi dan memperkosa juga merusak psikologis orang West Papua untuk lupa akan sejarahnya dan juga supaya tidak terus melakukan perlawanan terhadap kolonial Indonesia. Artinya Pasrah akan ketertindasan yang terjadi.
Sebagian dari Rakyat West Papua yang sudah mengalami trauma dari kejadian-kejadian kelam, Sudah putus asa juga malas menceritakan bahkan melarang supaya tidak bicara Papua Merdeka. Sehingga berdampak pada generasi sekarang yang mana kurang tahu tentang sejarahnya sendiri,  dimana selalu memunculkan sikap apatis,egois dalam diskusi-diskusi ,bergabung dalam organisasi-organisasi pergerakan maupun aksi-aksi perlawanan.
Dalam pendidikan juga, jelas sekali bahwa saat mempelajari sejarah, sejarah BANGSA West Papua sama sekali tidak pernah diajarkan kepada anak-anak West Papua. Bahkan dianggap sebagai sesuatu yang sangat berbahaya sekali bagi psikologis atau kemampuan berpikir anak-anak tersebut. Padahal pada dasarnya Pendidikan sejarah akan mendorong terciptanya pemahaman tentang Papua yang lebih luas dan lebih kuat. Pada saat yang sama, pendidikan sejarah menjadi bagian dari proses pembangunan kesadaran-Papua. Maksudnya, rasa memiliki Papua akan tumbuh dan dengan begitu tingkat kepedulianpun lebih tinggi. Orang Papua memahami siapa dirinya dan pada saatnya mengerti apa yang perlu dilakukan.  Namun pada kenyataannya Sejarah Orang West Papua sama sekali tidak pernah diajarkan kepada anak-anak sebagai generasi penerus BANGSA.
  1. Mendoktrin pakai agama
Akhir – akhir ini kelihatan sekali bahwa Negara Indonesia menggunakan agama sebagai alat untuk berpolitik yang tentunya berdampak pada munculnya masalah SARA oleh kaum mayoritas di negeri ini.
Pada persoalan BANGSA West Papua  yang mana semakin masifnya pelanggaran HAM terus terjadi atau upaya genosida yang dilakukan Negara ini melalui alat-alat represifnya. Agama seakan diam akan masalah-masalah tersebut. Padahal umatnya sedang dibantai habis-habisan. Sehingga bisa disebut  agama juga mengambil bagian dalam upaya genosida tersebut.
Agama sebenarnya tidak salah , tetapi orang-orang yang mengataskan agama demi kepentingan tertentu yang salah, seperti Kolonialisme Indonesia yang menggunakan agama untuk menghancurkan orang West Papua supaya tidak membicarakan Hak politik yang telah direbut dan dimanipulasinya.
West Papua pada umumnya mayoritasnya adalah Kristen. Sehingga Melalui beberapa denominasi gereja yang ada Negara berupaya membius para pemimpin-pemimpin gereja untuk tetap mendukung  tetap bersatu dengan NKRI. Padahal Tugas dan tanggung jawab pemimpin – pemimpin gereja itu menggembalakan domba-dombanya (menyelamatkan umat manusia) . Bisa disimpulkan  bahwa model pemimpin-pemimpin seperti itu harus dipertanyakan statusnya (Hamba Tuhan atau Hamba Uang).
  1. Konflik horizontal (mengaduh domba rakyat West Papua)
Ilusi yang berkedok pembangunan itu inti utama skenario Negara untuk  mengaduh domba rakyat West Papua sebut saja  otsus,UP4B ,pemekaran kab/prov, dan lainnya. Akibatnya hanya akan mengaduh domba rakyat untuk terus saling menjatuhkan satu sama lain hingga lupa akan persoalan utama Rakyat West Papua.
  1. Mengatur media untuk menutup fakta
Dari dulu sampai sekarang ini kolonial Indonesia selalu membungkam segala macam ketidakadilan dan kejahatan yang dilakukan Negara indonesia di West Papua. Melalui media-media nasional  tak pernah memberitakan fakta yang sebenarnya terjadi. Media selalu dikendalikan  Negara  kolonial  Indonesia . Hampir Semua yang diberitakan dalam media cetak maupun media elektronial  adalah  tidak benar dengan realitas yang terjadi di West Papua.

Dari beberapa poin diatas dapat kami simpulkan bahwa upaya Negara kolonial Indonesia sudah dan sedang melakukan cara-cara tersebut untuk menghancurkan BANGSA West Papua.  Apalagi situasi sekarang dibenturkan dengan era globalisasi (kapitalis) yang semakin deras menenggelamkan, menyingkirkan  rakyat West Papua dari hak-hak dasarnya sebagai penghuni bumi West Papua. Oleh karena itu kita sebagai generasi penerus BANGSA West Papua  perlu dan wajib mengambil bagian dalam perjuangan yang ada,  demi mewujudkan kedaulatan Politik kami yang dirampas dan dimanipulasi oleh Negara Kolonial Indonesia.
Jika Rakyat West Papua tetap diam dan tidak melawan maka hanya akan ditelan oleh roda sejarah dunia. Rakyat West Papua harus putuskan rantai penindasan kolonial Indonesia dan Menentukan Nasib Sendiri Sebagai Solusi Demokratis Bagi Bangsa West Papua.
 Penulis adalah aktivis Self Determination, anggota AMP Bandung
2].  Michael .H Hart, Niccola machiavell il principe.Yogyakarta :penerbit Narasi 2014

Posting Komentar

Distributed by Gooyaabi Templates | Designed by OddThemes